PENGALAMAN PTM di SMP LABSCHOOL JAKARTA - DESTRIANTY CALISTA 8C (12)
Nama : Destrianty Calista
Kelas / Absen : 8C / 12
Pengalaman PTM di SMP Labschool Jakarta
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Halo semua, kembali lagi di tulisan blog saya setelah sekian lama. Belakangan ini, saya sibuk sekolah tatap muka setiap minggu nya. Pertemuan tatap muka ini sangat berbeda dengan tatap muka yang sebelumnya pernah di lakukan. Tepat pada tanggal 2 Januari setelah libur semester 1, wali kelas saya membagikan sebuah info berupa surat edaran yang berisikan sekolah tatap muka akan berlangsung setiap minggu dan setiap dua angkatan.
Bingung, yang saya rasakan pertama kali ketika membaca edaran tersebut. Banyak hal yang menjadi pertanyaan di benak saya, salah satu nya mengapa secara tiba-tiba pemerintah ingin seluruh jenjang sekolah melakukan tatap muka secara 100% ?? Namun setelahnya saya merasa senang, karena akhirnya merasakan sekolah tatap muka kembali tanpa ada nya sesi. Jadi saya dapat bertemu seluruh teman-teman tanpa terkecuali, bahkan saya dapat bertemu kaka kelas.
Selain itu, saya dapat lebih bisa merasakan berkunjung ke ruangan di SMP Labschool Jakarta yang selama satu tahun saya bersekolah, belum pernah sama sekali merasakannya, contoh nya perpustakan. Saya pergi ke perpustakan yang sangat bagus bersama teman-teman serta guru saya. Saya bisa lebih mengerti materi tiap mata pelajaran yang ada. Bisa bertemu guru secara langsung, makan siang bersama teman, melakukan tugas bersama, dan masih banyak sekali.
Selama belajar tatap muka, jadi tidak jenuh dibanding kan belajar di rumah atau di kamar, karena saya bisa berkomunikasi secara langsung dengan teman saya. Bukan hanya perpustakan, banyak fasilitas lain yang bisa saya gunakan. Masjid Baitul Ilmi, tempat ibadah agama Islam SMP Labschool jakarta yang bagus sekali. Setelah melakukan pembelajaran tatap muka, saya sholat di masjid tersebut, sangat nyaman sekali.
Namun tidak di wajibkan sholat di masjid sekolah, apabila tidak diizinkan oleh orang tua, tidak masalah jika sholat di rumah. Tapi saya pribadi, sangat ingin sholat di masjid sekolah sendiri. Untuk ekskul, kultum dan keputrian juga dilakukan offline, saya sangat senang dapat merasakan hal yang selama ini hanya dapat mendengar cerita dari angkatan sebelum-sebelum nya.
Untuk protokol kesehatan, SMP Labschool sangat ketat akan hal itu. Labschool sangat menjamin kesehatan dan keselamatan siswa siswi nya. Di setiap sudut, selalu ada hand sanitizer dan wastafel untuk membersihkan tangan. Kantin yang pastinya masih belum di buka untuk menjaga kebersihan siswa siswi, tapi hal itu di menghalangi siswa siswi apabila ingin makan bersama. Di samping kantin, terdapat meja dan kursi untuk kami para siswa siswi makan bersama, pastinya tetap di beri jarak.
Selain kesehatan dan kebersihan, keselamatan siswa siswi pun sangat di perhatikan. Setelah pulang sekolah, kami para osis melakukan piket untuk sweeping ke seluruh kelas agar tidak berkumpul di dalam kelas dan segera pulang supaya sekolah bisa di bersihkan. Satpam SMP Labschool pun sangat menjalankan tugas nya secara ketat. Jika pelajaran belum berakhir, pintu utama akan di kunci secara merapat agar tidak ada siswa atau siswi yang pulang tanpa izin. Penjemputan pun sangat di awasi, sudah disediakan tempat menunggu jemputan siswa tidak menyebrang ke depan sekolah untuk menghindari pencopetan atau hal yang tidak di inginkan.
Masih banyak sekali hal yang ingin saya sampaikan, namun masih kurang lebih 2 minggu saya bersekolah tatap muka. Akan lebih banyak pengalaman yang belum saya rasakan, maka dari itu saya cukupkan sampai disini. Akhir kata, mohon maaf apabila ada salah kata dan semoga kita semua dapat sekolah secara tatap muka secara full tanpa terkecuali.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
terima kasih sdh menulis kisahnya di kegiatan PTM SMP Labschool Jakarta. Semoga PTM berjaan lancar di SMP Labschool Jakarta
ReplyDeletetambahkan video PTM dari youtube. Biasa ambil dari youtube.com/wijayalabs
ReplyDelete